Ini sajak-sajakku.
Aku benci mendengar kata-kata
berani atau revolusi.
Makin amarahmu bergelombang,
makin mendasar ghairah cinta.
Dan dakwat tetap menghitam
seperti jantung dan hempedu.
Aku tidak terbakar.
Aku cuma membara di atas kertas.
Ini bukan sajak-sajak jantan.
Cuma pintalan kata-kata
yang serba aneh.
Bagaimana tuan membakar hati
yang lama mati?
Inilah sajak-sajakku, tuan.
Kepada Julai kesembilan.
Jimadie Shah Othman Kuala Lumpur
*Dipetik daripada antologi "Puisi Jadi Senjata" kelolaan Fazallah Pit (2011).
No comments:
Post a Comment